TERASKATA LUWU RAYA

Dari Timur Membangun Indonesia

Harga Telur di Palopo Merangkak Naik, Tembus Rp58 Ribu per Rak

admin |

TERASKATA.COM, Palopo – Masyarakat di Palopo masih dihadapkan dengan harga kebutuhan pokok yang tak menentu. Salah satunya telur ayam.

Di Pusat Niaga Palopo (PNP), harga telur meningkat. Biasanya di kisaran Rp30 ribu hingga Rp38 ribu per rak kini naik menjadi Rp58 ribu per rak.

“Selama sepekan terakhir harga telur ayam terus merangkak naik dari Rp38 ribu hingga kini mencapai Rp58 ribu per rak,” tutur salah satu penjual telur ayam di Pasar Sentral, Nur Jannah, Jumat (26/08/22).

Advertisements

Nur menambahkan kenaikan harga telur ini terjadi selama sebulan terakhir. Jika sehari biasanya laku 70 kilogram kini hanya laku 48 kilogram.

Menurutnya, kenaikan harga ini tidak hanya dikeluhkan pembeli saja. Sebagian penjual telur ayam di Pasar Sentral juga memilih mengurangi stok telur karena khawatir dengan harga yang semakin tinggi.

“Iya rata-rata itu rekan yang lain kurangi stok telur ayam, karena kan pembeli kebanyakan ibu rumah tangga yang biasanya langsung ambil satu rak, tapi semenjak harga telur ayam naik mereka cuma beli eceran Rp10 ribu sampai Rp20 ribu,” ujar Nur.

Pedagang telur lain, Rusmani (49) juga keluhkan kenaikan harga telur ayam saat ini yang membuat konsumen mengurangi pembelian.

“Harga telur memang sudah naik dari peternaknya, sehingga kami juga menyesuaikan harga tersebut untuk dijual kembali kepada masyarakat,” tutur Rusmani.

“Sudah pengalaman. Biasanya dari peternak dia liat dulu kekuatan, maksudnya, kekuatan di pasaran di Palopo misalkan di harga segini (Rp58 ribu) masih stabil yang jualan, terus sama mereka naikkan lagi. Kecuali sudah tidak kuat harga dipasar baru turun lagi harga telur,” sambungnya.

Sementara itu, Dian salah satu konsumen, yang juga memiliki warung makan, mengaku keberatan dengan naiknya harga telur ayam yang mencapai Rp58 ribu per raknya.

Sebab, hal tersebut bisa memengaruhi usaha warung makannya. Kini dia terpaksa mengecilkan porsi menu makanan yang menggunakan telur.

“Kalau harga kami naikkan, kasihan konsumen. Kami cuma bisa kurangi saja porsinya,” ucap Dian. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, harga telur yang terus meroket tersebut karena harga pakan ternak yang naik dan permintaan komoditas telur yang juga naik.(cr1/lia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini