Lokakarya 7 Calon Guru Penggerak Angkatan 9 Luwu Pamerkan Hasil Belajar

TERASKATA.COM, Belopa – Puluhan calon guru penggerak di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan memamerkan hasil belajar selama 6 bulan pada Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 9, Minggu (28/4/2024).

Acara Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP Angkatan 9 turut dihadiri perwakilan Balai Besar Guru Penggerak Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Luwu, Andi Palanggi, UPT. Cabang Dinas, Sekretaris Disdik Luwu, Muh. Jufri dan lain-lain.

Andi Palanggi menjelaskan, program guru penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran, bahkan sebagai pemimpin satuan pendidikan atau kepala sekolah.

Hal ini tertuang dalam Permendikbud Ristek Nomor 40 Tahun 2021 yang menetapkan salah satu syarat menjadi kepala sekolah harus memiliki sertifikat guru penggerak. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi dan pendampingan selama tujuh bulan bagi calon guru penggerak.

“Program guru penggerak bertujuan menciptakan pemimpin pembelajaran yang berpusat kepada murid, mengembangkan diri dan guru lain dengan refleksi, berbagi dan berkolaborasi, olehnya itu saya juga menghimbau kepada guru ASN dan non ASN agar mengikuti PGP ini demi kemajuan pendidikan di Luwu” ucapnya.

Sementara itu, Koordinator terpilih GP angkatan IX, Syamsi Arif  menyampaikan total 33 calon guru penggerak dari jenjang pendidikan TK, SD, SMP hingga SMA/SMK yang mengikuti Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP Angkatan 9. Kegiatan ini adalah kesempatan bagi para calon guru penggerak untuk menunjukkan hasil pembelajaran yang didapat dari PGP selama enam bulan terakhir.

“Jadi dalam kegiatan ini para guru penggerak menampilkan apa-apa saja hasil pembelajaran selama 6-7 bulan terakhir, baik dalam bentuk produk maupun program kegiatan,” sebut Arif.

Ia melanjutkan, kegiatan lokakarya ini merupakan tahapan terakhir dari PGP. Selanjutnya, kami akan menunggu pengumuman kelulusan dan penyerahan sertifikat bagi para guru penggerak.

Lebih jauh Syamsi Arif menambahkan, guru penggerak merupakan agen transformasi pendidikan di daerah, khususnya di Luwu, guru penggerak diharapkan dapat mengimbaskan pengalaman belajar, berbagi dan mampu memaksimalkan komunitas praktisi dalam melakukan perubahan pendidikan.

“Ini adalah momentum bagi seluruh guru penggerak di Luwu meningkatkan kualitas belajar murid. Sebagai agen transformasi pendidikan dan pemimpin pembelajaran, guru penggerak harus mampu memberi dampak positif, menghidupkan pembelajaran berdifrensiasi yang berpusat kepada murid”, ungkapnya.

Di Luwu, sudah tiga angkatan guru penggerak yakni GP angkatan V, VII dan IX. Sejauh ini sebaran guru penggerak bukan hanya berasal dari perkotaan, namun juga sudah banyak guru penggerak dari wilayah pegunungan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *