TERASKATA,COM, Palopo – Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Palopo menggelar Seminar dan Workshop Managemen Disaster di ruang pertemuan Ratona kantor Wali Kota Palopo, Minggu (05/02/23).
Kegiatan ini dibuka oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ilham Hamid SE MM mewakili Wali Kota Palopo.
Ketua DPD PPNI Kota Palopo, Ns Taufiq S.Kep MKes mengatakan, sebanyak 34 orang pengurus yang telah dilantik pada bulan Desember lalu di Hotel Agro dilatih dan akan punya konsekusi yang luar biasa terhadap penanggulangan bencana di Kota Palopo.
“Pengurus yang telah dilantik orang- orang hebat yang dilatih pada hari ini mengikuti seminar dan workshop,” katanya
Kehadiran kita tentu menjadi hal yang penting di Pemerintah Kota Palopo, kita akan bersinergi dengan Badan Penanggulangan Bencana yang ada di Kota Palopo Siap berkontribusi dimana saja kita dibutuhkan.
Dengan kehadiran Bapena ini tentu meringankan beban pengurus DPD kalau yang lalu ada bencana banyak berkontribusi dengan BPBD.
“Tapi kali ini kita sudah menyiapkan kelengkapan yang setiap tahun kita membantu Pemerintah Kota Palopo dalam hal bencana yang terjadi,” ungkapnya.
Dengan adanya seminar dan workshop ini dimohon agar peserta memperhatikan dengan baik materi yang diberikan agar di save dan diimplementasikan pada kejadian bencana nantinya.
Sambutan Ketua DPW PPNI Sul-sel Ns. Abdul Rahmat S.Kep., M.Kes mengatakan kegiatan DPD PPNI Kota Palopo adalah kegiatan pertama yang diikuti oleh Bapena selama ini kamis sudah melantik 13 Bapena terakhir di Kabupaten Luwu.
“Akan tetapi yang bisa membuat kegiatan Bapena pertama adalah Kota Palopo. Ini membuktikan bahwa ada semangat yang luar biasa,” ucapnya.
Badan Perlengkapan dan Badan Penanggulangan Bencana adalah amanat dari musyawarah Nasional kenapa kita membentuk Bapena secara geografis kita tidak bisa menghindari bahwa kita dilahirkan di Indonesia mengkarakteristik Negara kita rawan bencana.
Kemudian dari seluruh populasi tenaga kesehatan yang paling banyak adalah perawat. Dari segi tanggap darurat bisa dibuktikan dimana-mana ketika ada bencana yang pertama tenaga kesehatan yang ada adalah perawat.
Olehnya itu diperlukan sebuah tempat yang kuat untuk menampung orang yang punya jiwa perencanaan yang tinggi karena tidak semua perawat punya panggilan untuk diterjunkan ke tempat bencana.
Bapena ini bukan hanya menjadi tempat pengabdian kita tapi Insya Allah menjadi jalan kebaikan kita.
Kita harapkan Kota Palopo ini tumbuh menjadi sebuah Kota yang bersumber daya yang bisa menjadi pemangku untuk kabupaten-kabupaten yang ada di sekitarnya.
Pada sambutannya Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ilham Hamid, SE.MM, dalam hal ini mewakili Walikota Palopo mengatakan secara singkat terkait dengan Seminar dan Workshop, walaupun sudah ada Badan Penanggulangan Bencana Kota Palopo lebih mempererat lagi dengan kehadiran para Perawat.
Untuk itu para perencana dan pelaksana tanggap darurat di instansi Pemerintah Kota Palopo yang akan berkolaborasi dengan beberapa perangkat daerah seperti Tim Tanggap Darurat Pemkot, dinas sosial, Damkar dan Basarnas. Perangkat Daerah tersebut sangat bersinggungan erat berkaitan dengan program yang akan dilaksanakan oleh DPD PPNI Kota Palopo.
Untuk itu kita perlu strategi untuk melihat dimana titik rawan bencana yang ada di Kota Palopo .
Turut hadir Ketua DPW PPNI Sulsel, Ketua DPD PPNI Kota Palopo, Ketua Bapena Sulsel, Kepala Basarnas Kota Palopo, Kepala BPBD Kota Palopo serta Para perawat Kota Palopo.(adv/lia)