PKB Spesialis Pemenang Pilpres Pasca Orba
TERASKATA.Com, Palopo – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) adalah salah satu peserta Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang. PKB adalah partai yang lahir untuk mewadahi aspirasi politik warga Nahdlatul Ulama (NU).
Dari penelusuran Terakata.com, PKB resmi dideklarasikan di Jakarta 23 Juli 1998. Sekitar dua bulan pasca lengsernya presiden Soeharto atau berakhirnya rezim orde baru.
Partai ini terbentuk oleh petinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) saat itu. Melalui Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU tanggal 3 Juni 1998. PBNU membentuk Tim Lima yang diberi tugas untuk membentuk partai politik memenuhi aspirasi warga NU.
Tim Lima diketuai oleh KH Ma`ruf Amin dengan anggota, KH M Dawam Anwar, KH Said Aqil Siroj, HM Rozy Munir, dan Ahmad Bagdja. Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU tanggal 20 Juni 1998 memberi Surat Tugas kepada Tim Lima.
Selain itu juga dibentuk Tim Asistensi yang diketuai oleh Arifin Djunaedi dengan salah satu anggota yakni, Muhaimin Iskandar yang saat ini menjabat Ketua Umum PKB.
Tim ini bertugas membantu Tim Lima.
Pada 22 Juni 1998 Tim Lima dan Tim Asistensi mengadakan rapat untuk mendefinisikan dan mengelaborasikan tugas-tugasnya. Tanggal 26-28 Juni 1998 Keua tim ini mengadakan konsinyering di Villa La Citra Cipanas untuk menyusun rancangan awal pembentukan parpol. Pertemuan ini menghasilkan lima rancangan, yakni Pokok-pokok Pikiran NU Mengenai Reformasi Politik, Mabda` Siyasi, Hubungan Partai Politik dengan NU, AD/ART dan Naskah Deklarasi.
KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai inisiator pembentukan parpol bagi warga NU, pada Juni 1998, menginisiasi kelahiran parpol berbasis ahlussunah wal jamaah. Keinginan Gus Dur diperkuat dukungan deklarator lainnya, yaitu KH Munasir Ali, KH Ilyas Ruchiyat, KH A. Mustofa Bisri serta KH A. Muchith Muzadi.
Proses selanjutnya, penentuan nama partai disahkan melalui hasil musyawarah Tim Asistensi Lajnah, Tim Lajnah, Tim NU, Tim Asistensi NU, Perwakilan Wilayah, para tokoh pesantren, dan tokoh masyarakat.
Dari laman wikipedia diketahui, sejak partai ini dibentuk sudah ada tiga tokoh yang dipercaya sebagai Ketua Umum. Mereka adalah Matori Abdul Djalil (1998–2001), Alwi Shihab (2001–2005) dan Muhaimin Iskandar (2005–sekarang).
Partai ini pertama kali mengikuti pemilu pada tahun 1999. Ada 49 partai politik yang tercatat sebagai peserta pemilu saat itu. Sebagai partai baru peserta pemilu, PKB sukses menempati posisi keempat pemenang pemilu. PKB mengisi 51 kursi dari 462 kursi yang tersedia saat itu. Ada 13.336.982 (12%) suara yang behasil dikoleksi PKB saat itu.
Pada pemilu pertama PDIP menempati posisi pertama, disusul dengan 35.689.073 suara atau 153 kursi, disusul Golkar dengan 23.741.749 suara atau 120 kursi, dan PPP di posisi ketiga dengan 11.329.905 atau 58 kursi dan PKB pada urutan keempat serta PAN diurutan kelima dengan 7.528.956 suara atau 34 kursi.
Perolehan suara PKB pada pemilu kedua yang diikuti tahun 2004 mengalami penurunan. Partai ini hanya mampu mengumpulkan 11,989,564 suara. Meski demikian, jumlah kursi PKB bertambah satu dari 51 kursi menjadi 52 kursi. Pemilu 2004 diikuti 24 parpol peserta pemilu dengan totoal kursi yang diperebutkan 550 kursi.
Pada pemilu ketiga di era reformasi yakni pemilu 2009, perolehan suara PKB kembali merosot tajam. Hampir setengah kursi PKB di DPR hilang. PKB hanya kebagian 27 kursi saja dengan total 5.146.122 suara saja atau hanya sekitar 4 persen. Pemilu ini diikuti 38 peserta.
Belajar dari pengalaman pemilu sebelumnya, PKB terus gencar melakukan evalusi dan memaksimalkan pergerakan mesin partai pada pemilu 2014. Strategi yang dilakukan berhasil. PKB sukses mengangkat perolehan suaranya dua kali lipat dari pemilu 2009. Partai ini berhasil menambah meraih 47 kursi di DPR dengan total suara 11.298.957. Pada pemilu 2019 perolehan suara PKB kembali meningkat, menjadi 13.570,097 suara dengan mengutus 58 kader terbaiknya mengisi kursi di DPR RI.
PKB juga menjadi partai dengan trend positif dalam hal penentuan sikap Pemilihan Presiden. Dari tiga kali pemilihan langsung presiden PKB selalu berada pada koalisi pemenang. PKB dua kali memenangkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai presiden, yakni pilpres 2004 saat SBY berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) dan pada pemilu 2009 saat SBY berpasangan dengan Boediono.
PKB juga dua kali memenangkan Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres. Yakni pada Pilpres 2014 saat Jokowi berpasangan dengan JK dan Pilpres 2019 saat Jokowi menggandeng tokoh NU Ma’ruf Amin sebagai wakil presiden. (udi)
Tinggalkan Balasan