TERASKATA.Com, Palopo – Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Palopo, Agus Mandasani mewakili Walikota Palopo menghadiri Sosialisasi Kartu Kredit Indonesia Segmen Pemerintah sebagai Kartu Kredit Pemerintah Daerah.
Kegiatan tersebut digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bekerja sama dengan Pemerintah Daerah se-Provinsi Sulsel dan berlangsung di Phinisi 2 Ballroom Claro Hotel. Kota Makassar. Selasa (29/8/2023)
Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan (Sulsel) melangsungkan CHAPTER dalam rangka mendorong pengembangan inovasi, khususnya dibidang ekonomi dan keuangan digital di Indonesia serta adopsi implementasi pembayaran digital terutama melalui kanal Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) meningkatkan pengelolaan Uang Rupiah perbankan serta meningkatkan awareness terkait perlindungan konsumen Bank Indonesia
Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel Rudy B. Wijanarko memaparkan dalam sambutannya yang sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut memaparkan Bank Indonesia sebagai bank sentral memudahi tugas pokok dimana salah satunya ialah mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran dimana sistem pembayaran ada yang tunai dan non tunai
Untuk pembayaran tunai bank indonesia dituntut untuk bisa menyediakan kebutuhan uang di masyarakat dalam jumlah yang cukup pecahan yang sesuai dan kondisi yang layak
Kemudian untuk pembayaran non tunai bagaimana kita bisa menyediakan layanan sistem pembayaran yang cepat mudah murah aman dan handal bagi semua transaksi yang ada di wilayah indonesia
Untuk transaksi digital dengan Qris layanan yang cepat mudah murah aman dan handal cukup scan barcode Qris kita bisa melakukan transaksi.
Qris tidak hanya untuk bisa transaksi bayar saja akan tetapi bisa juga tarik tunai dan setor ini nantinya merupakan layanan yang lebih luas lagi bagi masyarakat semua masyarakat
Sistem pembayaran transfer yang beroperasi 24 jam 7 hari seminggu non stop tarifnya juga murah Rp.2.500 untuk yang transaksi ini bisa mewadahi semua kegiatan atau transaksi pembayaran di level menengah.
Bank Indonesia tidak bisa dalam hal ini berjalan sendiri kami membutuhkan dukungan semua pihak khususnya stakeholder utama kami ada dari perbankan tunai dan non tunai, pemda/pemkot provinsi sulawesi selatan, dari pihak universitas juga kami membutuhkan dukungannya. (ADV)