TERASKATA.Com, Palopo – Penggunaan alat dan obat kontrasepsi (Alokon) baik IUD, pil, suntik, kondom, implan, suntik dan jenis lainnya telah mengantarkan Indonesia mencapai total fertility rate (TFR) 2,18 saat ini.
Dulu, di era 1970-an, TFR Indonesia sangat tinggi, rerata 56-57. Penurunan TFR terjadi karena pemakaian kontrasepsi. Demikian diungkapkan Kepala DPPKB Kota Palopo, Samsil kepada wartawan, Jumat (29/9/2023).
Kontrasepsi menurutnya berpengaruh besar terhadap pencegahan stunting. ”Stunting sangat berhubungan dengan pemakaian alat kontrasepsi karena berkaitan erat dengan spacing. Oleh karena itu salah satu yang penting untuk kita tekankan di sini, bagaimana kita menjaga jarak kehamilan,” tandasnya.
Samsil juga menjelaskan, angka kematian ibu dan bayi juga dapat ditekan dengan penggunaan KB yang sukses. Sukses menggunakan kontrasepsi sangat menurunkan kematian ibu (AKI) dan kematian bayi (AKB).
Adapun alat kontrasepsi yang gencar di kampanyekan adalah Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), karena efek sampingnya minimal dan jangka waktu pemakaian yang panjang.
”Kita saat ini menggerakan program KB pasca persalinan, adalah market yang betul-betul jelas nyata. Tetapi pada umumnya mereka (peserta) baru 29 persen rata-rata yang sudah melakukan KB dengan baik,” terangnya. (adv)