DPPKB Palopo : Cegah Stunting, Hindari Penggunaan Susu Botol yang tidak Steril

TERASKATA.Com, Palopo – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Palopo, Samsil, mengingatkan para ibu agar berhati-hati ketika memberikan susu untuk bayi atau balita. Khususnya dalam penggunaan botol susu.

”Banyak sekali orang tersesat pakai susu botol atau susu formula, akhirnya anaknya banyak diare. Kenapa diare? Bukan karena susunya, tapi karena botolnya tidak steril. Bekas susu yang tersisa di dalam botol menjadi sarang bakteri, kalau botol tidak betul- betul disteril,” terang Samsil.

Ia mengatakan untuk mengatasi stunting harus dilakukan tepat sasaran. Yang pasti, ketika kemampuan intelektual dan skill seseorang (anak) bagus, itu menunjukkan bahwa ia tidak stunting. Samsil juga mengingatkan, cegah stunting penting di periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Atau sejak terjadinya konsepsi sampai usia bayi dua tahun.

Konsepsi adalah bertemunya sel telur dan sperma. Keduanya harus bagus untuk dapat menentukan kualitas janin yang akan dikandung ibu. Sejalan dengan itu, perkembangan otak bayi maksimal hingga usia dua tahun.

Selanjutnya, Allah akan menutup ubun-ubun bayi setelah usia dua tahun. Kecil kemungkinan perkembangan otak bayi setelah usia dua tahun.

Ciri khas stunting adalah bertubuh pendek. Tapi pendek belum tentu stunting. Ciri yang lebih khas lagi, otak anak stunting tidak cerdas dan orang stunting sering sakit-sakitan.

Ketika dewasa, anak stunting akan mengalami central obes yang mudah kena penyakit darah tinggi, jantung, stroke, dan sejenisnya. “Terjadinya stunting ini biasanya kekurangan asupan protein hewani,” imbuh tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *