Curhatan Pengasuh 40 Anak Panti Asuhan Nur Ilahi: Kadang Tidak Tidur Kalau Mereka Sakit

TERASKATA.COM, Palopo – Panti Asuhan mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan bagi anak yang terlantar. Baik akibat masalah ekonomi maupun permasalahan dalam keluarga.

Salah satunya Panti Asuhan Nur Ilahi. Panti Asuhan yang terletak di Jl Domba, Kelurahan Balandai, Kecamatan Bara, Kota Palopo kini menampung 40 orang anak asuh di bawah asuhan Dian Angraini dan suaminya Ahmad Arif yang menjadi pengurus tetap di Panti Asuhan ini.

Dian menyebutkan, mayoritas anak asuhnya adalah anak yatim piatu. “Ada yang fakir miskin, ada yang yatim, tapi kebanyakan itu yang yatim piatu,” kata Dian.

Terkait keresahan, Dian menceritakan kadang ada anak asuhnya yang sakit, yang membuat ia tidak tidur karena menjaganya.

“Karena sudah bertahun-tahun saya bersama anak-anak, jadi keresahan itu saya nikmati saja, toh kalau anaknya sembuh saya juga bahagia melihatnya,” kata Dian.

Saat ini, sebanyak 21 anak asuhnya telah menempuh pendidikan SD, SMP, dan SMA.

“Alhamdulillah adanya bantuan dari donatur setiap bulan, saya bisa menyekolahkan anak-anak,” ucap Dian.

Para donatur juga kadang membantu dalam bentuk konsumsi, seperti beras, mie instan, dan lainnya. Juga bantuan pakaian dan perlengkapan sekolah.

“Alhamdulillah setiap bulan ada saja rezeki dari Allah, para donatur selalu datang membantu,” aku Dian.

Ia juga menjelaskan, telah merawat anak asuhnya dari usia 0 bulan hingga 17 tahun.

“Menyadari juga biaya kuliah itu kan tidak sedikit, jadi selesai pendidikan SMA, itu saya sudah lepas tanggung jawab. Biasanya kalau anak perempuan itu saya nikahkan dulu baru saya lepas dan untuk anak laki-laki itu saya luaskan untuk mencari pekerjaan baik di Palopo ataupun di luar Palopo,” jelasnya.

Anak asuh yang masih terhitung usia dini, Dian mengatakan, bagi pihak orang tua yang ingin mengadopsi anak asuhnya, itu harus mengurus izin resmi dulu di instansi terkait.

“Sekarang itu sudah ketat peraturan untuk mengadopsi anak, karena menghindari maraknya kejadian jual beli anak maupun jual beli organ tubuh anak,” tutur Dian.

Ia berharap, ke depannya semua anak asuhnya bisa menempuh pendidikan dan mendapatkan kehidupan yang layak.

“Setiap hari saya selalu berdoa, mudah-mudahan semua anak asuh saya bisa mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang layak di masa depannya,” tutup Dian.(cr1/lia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *