TERASKATA.COM, Palopo – Guna mendorong percepatan penanganan dan pencegahan stunting di Kota Palopo, Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) dalam rangka Gerakan Konvergensi Palopo Bebas Stunting 2024 yang dirangkaikan Pengukuhan Bapak dan Bunda Asuh Stunting tahun 2022.
Kegiatan ini berlangsung di Gedung Pertemuan Ratona Kantor Walikota Palopo, Senin (17/10/22).
Plt Kepala Dinas DPPKB Palopo, H Farid Kasim Judas SH MSi MH menyampaikan, dasar pelaksanaan Rapat Koordinasi ini yakni adanya Peraturan Presiden No 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Kemudian, kasus stunting di Kota Palopo tahun 2021 mencapai 600 anak kasus stunting. Namun saat ini, di tahun 2022 ada penurunan angka stunting, yakni Kota Palopo terdapat 357 anak kasus stunting.
“Nah 357 anak inilah yang akan kita selesaikan dan dibagi habis ke masing-masing Bapak dan Bunda Asuh Stunting dari semua stakeholder,” ungkap FKJ sapaan akrabnya.
“Untuk itulah bagaimana kita menyusun perencanaan baik itu kegiatannya, penganggarannya kemudian pengawasan serta pengendalian agar semua kegiatan yang ada dapat tepat mengarah ke penurunan angka stunting karena hal ini tidak bisa dikerjakan oleh satu OPD saja tapi harus bersama sama kita memusatkan kegiatan,” sambungnya.
Dikatakan, Rakor ini dilakukan bertujuan untuk memperkuat komitmen dari seluruh stakeholder untuk melakukan konvergensi percepatan penurunan stunting di wilayah masing-masing.
Sementara itu, Wali Kota Palopo Drs H M Judas Amir MH dalam sambutannya menegaskan agar semua OPD, Camat, Lurah, para pejabat dan tokoh masyarakat ikut serta menjadi Bapak dan Bunda Asuh Stunting.
“Ini perlu dan harus saya sampaikan, karena kita mau menyelesaikan masalah. Jadi saya minta tolong agar semua OPD dan tokoh masyarakat untuk bersedia ikut serta menjadi Bapak dan Bunda Asuh Stunting,” ungkap Judas.
“Tidak ada alasan untuk tidak serius dalam penanganan stunting karena stunting tergolong bencana bagi kita. Kalau kita ada kemauan keras untuk memperbaiki masalah stunting ini, Insya Allah Kota Palopo bisa Zero Stunting sebelum tahun 2024,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama Dandim 1403/Palopo, Letkol Inf Apriadi Nidjo SM MIP mengatakan, penanganan stunting merupakan kepedulian dan tanggung jawab kita semua.
“Selain itu, keterlibatan TNI dalam persoalan stunting ini karena persoalan stunting merupakan permasalahan bangsa yang pada akhirnya bermuara pada usaha menciptakan generasi Indonesia yang unggul, sehat dan berkualitas,” ungkapnya.
Turut hadir dalam Rakor ini, Kepala Dinas terkait, Sekertaris Daerah Palopo, Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Kota Palopo, Dandim 1403, Kapolres diwakili oleh Wakapolres, Ketua Persit, Ketua Bhayangkari, Ketua DWP, Ketua DWP Unit, Camat dan Lurah se Kota Palopo, serta jajaran Pimpinan OPD, selaku Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Palopo.(adv/lia)