TERASKATA.Com, Palopo – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Palopo terus mendorong upaya peningkatan kesadaran kesehatan reproduksi remaja. Angka kelahiran di kalangan perempuan remaja berusia 15-19 tahun mengalami kenaikan.
Jika pada 2021, Angka Kelahiran Remaja yang tergambar dalam angka ASFR (Age Specific Fertility Rate/ Rata-rata Kesuburan Usia Spesifik) pada perempuan berusia 15-19 tahun mencapai 20,49 per 1.000 Wanita Usia Subur (WUS). Namun pada 2022 angka ASFR naik menjadi 26,64 per 1.000 WUS.
”Sesuai arahan BBKBN, kami juga terus melakukan langkah-langkah yang mendorong peningkatan kesadaran kesehatan reproduksi di kalangan remaja,” kata Sekretaris DPPKB Palopo, Samsil.
Hal itu dilakukan guna melindungi remaja dari risiko permasalahan kesehatan reproduksi seperti perkawinan anak, Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD), Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV/AIDS, permasalahan kesehatan mental, penyimpangan orientasi seksual, dan terjadinya tindak kekerasan seksual.
Data ini kata Samsil, mencerminkan kondisi kesehatan reproduksi yang kurang menggembirakan pada remaja khususnya terkait pernikahan dini dan kelahiran pada usia remaja. Olehnya itu, kondisi ini menjadi fokus perhatian penting mengingat jumlah remaja, usia 10 sampai 24 tahun yang cukup besar.
”Salah satu upaya yang kita lakukan adalah dengan memberikan Informasi Kesehatan Reproduksi yang benar dan mudah untuk diakses remaja yaitu melalui media Sosial,” katanya.
Ia menambahkan, situasi perkembangan zaman saat ini di mana medial sosial telah menjadi akses utama terhadap informasi. ”Media sosial, tidak dipungkiri dapat membuka potensi kreativitas anak muda dalam hal ini tidak hanya sebatas digunakan sebagai hiburan, melainkan juga menjadi media yang edukatif, informatif, serta inspiratif jika dimanfaatkan dengan baik,” tandasnya. (Adv)