TERASKATA.COM, Jakarta – Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Nasional sukses melaksanakan kegiatan (FoSSEI Design and Journalistic Training) (FDJT) 2022.
Sebagai organisasi pergerakan ekonomi Islam yang memiliki kuantitas kader, FoSSEI melakukan kegiatan pelatihan design dan jurnalistik yang diinisiasi oleh bidang media dan data ini sebagai wujud peningkatan skill para kader yang memiliki minat di dalamnya.
Kegiatan yang dilakukan selama 3 sesi pertemuan ini berlangsung pada tanggal 10, 11, dan 18 September 2022 dengan mengangkat tema ‘Explore Your Passion, Create Impact Through Your Design and Writing For Sharia Economic’.
Ketua Pelaksana, Yudi Ahmad melaporkan, FDJT merupakan agenda pelatihan dengan tujuan untuk media pembelajaran bagi kader FoSSEI khususnya dan mahasiswa seluruh Indonesia pada umumnya yang diselenggarakan menggunakan platform breakout zoom meeting.
“Total peserta yang mendaftar sebanyak 157 orang dengan rincian peserta pelatihan desain 106 orang dan jurnalistik 51 orang,” ungkapnya.
Presidium Nasional FoSSEI, Muhammad Rafiuddin pada pembukaan acara mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan FoSSEI dapat memberikan kontribusi lebih tentunya dalam bidang dakwah melalui desain dan jurnalistik.
“Diharapkan juga dengan adanya FDJT dapat menumbuhkan para penggerak cendikiawan muda khususnya di bidang desain dan jurnalistik yang kemudian ilmunya dapat bermanfaat bagi diri sendiri, bangsa, umat serta FoSSEI tersendiri,” ungkapnya.
Kegiatan ini diapresiasi oleh KA-FoSSEI yang kali ini diwakili oleh Krishna Adityangga, dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan FDJT merupakan sebuah terobosan yang luar biasa bagi FoSSEI sehingga kegiatan ini menandakan bahwa FoSSEI memiliki growth mindset. Diakhir sambutan beliau katakan bahwa pentingnya peran dari desain dan jurnalistik terhadap environment saat ini. Posisi desain grafis dan jurnalistik sama-sama memiliki posisi yang sangat besar. Kalau seandainya digabungkan antara tulisan, video dan 3D maka tulisan akan lebih bisa dirasakan di era web 3.0.
Pada sesi pertemuan pertama peserta dibagi menjadi 2 kelas, yakni pelatihan Desain dan Jurnalistik. Sholah Ayub selaku pemateri pada kelas pelatihan desain menjelaskan tentang basic desain grafis, dimana desain grafis pada saat ini sangat digandrungi masyarakat khususnya anak muda gen Z. Di era sekarang, desain grafis menjadi kebutuhan kita semua. Namun, tujuan dari desain grafis bukanlah untuk estetika semata, melainkan ketersampaian pesannya. Ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam desain grafis mulai dari keterbacaan, simplisitas (kesederhanaan), struktur dan memorable (iconic). Adapun beberapa materi lain yang disampaikan yaitu mengenai elemen yang terdapat di dalam desain grafis, prinsip desain grafis, kesalahan-kesalahan fatal yang harus dihindari dalam desain grafis, serta tips dan trik ketika membuat poster/pamflet.
“Kegiatan kepenulisan berita dan opini menjadi sangat penting terkait penyebaran berita dan informasi yang betul-betul telah teruji kebenarannya, karena melawati serangkaian proses memilah sampai mendapat benang merahnya, bahkan dapat menjadi sebuah pekerjaan jika dapat di geluti, FoSSEI dapat menjadikan itu untuk sarana mengasah skill dan menyebarkan urgensi ekonomi syariah di Indonesia”, ujar Sasmito Madrim selaku Pemateri pada kelas Jurnalistik di hari yang sama.
Pada sesi pertemuan kedua disajikan secara khusus kepada peserta kelas pelatihan jurnalistik. Wakil Pimpinan Republika, Nur Hasan Murtiaji ditunjuk sebagai pemateri pada pelatihan ini. Menurutnya menulis adalah sesuatu yang penting, karena tidak hanya mendatangkan manfaat pribadi tetapi juga massal. Oleh karena itu semua bisa menjadi penulis sebab bakat hanya 1% dan 99% lainnya adalah jam terbang yang membuat kematangan kita didalam menulis. Pada sesi ini juga disampaikan bagaimana pentingnya tulisan saat ini hingga tips agar tulisan kita dapat tembus media nasional.
Founder Generasi Tarbiyah yang juga merupakan seorang Graphic Designer, M Rizki juga memberikan banyak ilmu tentang infografis pada sesi pertemuan ketiga. Infografis adalah penyajian data-data dalam bentuk visualisasi lewat gambar dan tulisan, sehingga proses penyampaian informasi lebih mudah dipahami pambaca. Kegiatan dipertemukan ketiga pun berlanjut dengan praktek pembuatan infografis.
Diakhir penutup kegiatan FDJT, dilakukan sosialisasi SOP Jurnalistik oleh salah seorang Bapernas Media dan data, Aris Wandi. Dengan adanya SOP ini diharapkan dapat menyelaraskan semua proses pembuatan berita yang nantinya akan dipublikasikan oleh berbagai media partner FoSSEI Nasional.
Sebelum acara resmi ditutup langsung oleh Presidium Nasional FoSSEI, panitia FDJT memberikan apresiasi untuk dua orang peserta terbaik di masing-masing kelas pelatihan. Aryo Alamsyah terpilih menjadi peserta terbaik kelas jurnalistik dan Muhammad Awaluddin Ahmad sebagai peserta terbaik kelas desain.
“Tentunya kami dan para peserta lainnya mengucapkan terimakasih atas ilmu yang diberikan, tidak hanya memperdalam ilmu tetapi banyak wawasan baru yg didapat dari pelatihan ini sehingga tidak hanya mematangkan skill tapi juga mengasah skill baru,” ujar salah seorang peserta terbaik.
Kegiatan FDJT yang berlangsung selama 3 pertemuan ini resmi ditutup oleh Presidium Nasional FoSSEI, Muhammad Rafiuddin. Beliau berharap dengan adanya kegiatan FDJT ini para peserta bisa mengaplikasikan ilmu-ilmu yg didapatkan nantinya, selaku kader FoSSEI kita semua bukanlah yg ahli dibidang desain dan jurnalistik tapi tekad kita selaku mahasiswa harus mampu utk mengoptimalkan peran dari media saat ini dan tentunya FoSSEI harus mampu bertransformasi lebih masif lagi ke depannya.(rls/lia)