TERASKATA.Com, Palopo – Partai Nasional Demokrat disingkat NasDem. Adalah salah satu peserta Pemilu 2024 mendatang. Pada 14 Februari 2024, partai ini tercatat untuk ketiga kalinya ikut pemilu, setelah 2014 dan 2019.
Nasdem disebut-sebut sebagai partai yang lahir dari konflik internal Partai Golongan Karya (Golkar). Pasalnya, partai ini terbentuk pasca Surya Paloh gagal menjadi Ketua Umum Partai Golkar pada Munas 2009 di Riau. Saat itu, Golkar menetapkan Aburizal Bakrie sebagai ketua umum.
Pasca Munas itu, Surya Paloh memilih keluar dari partai berlambang beringin, kemudian mendirikan Nasdem. Saat itu, nasdem yang didirikan surya Paloh bukanlah parpol. Statusnya masih organisasi masyarakat (Ormas).
Surya Paloh mencetuskan ormas NasDem bersama Sri Sultan Hamengkubuwono X. Ormas ini dideklarasikan oleh 45 tokoh nasional di Istora Senayan, Jakarta pada 1 Februari 2010. Puncak acara pendeklarasiannya ditandai dengan pidato oleh pencetusnya yaitu Surya Paloh. Ormas Nasdem berupaya melakukan gerakan perubahan bernama Gerakan Restorasi. Gerakan ini dilandaskan atas tiga hal, yaitu politik solidaritas; ekonomi emansipatif dan partisipatif; serta budaya gotong-royong.
Ormas Nasdem inilah menjadi cikal bakal Partai NasDem. Meskipun saat itu Surya Paloh maupun pengurus lain membantah bahwa Nasdem adalah cikal bakal parpol. Bahkan pada 27 Januari 2011, Surya Paloh menegaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya tidak akan menjadi partai politik.
”Saya perlu menegaskan bahwa Gerakan Nasional Demokrat tetap akan menjadi organisasi non-profit dan tidak akan menjadi partai politik,” kata Paloh saat itu.
Namun akhirnya pada tanggal 25 April 2011 Nasional Demokrat (Nasdem) mendaftarkan diri menjadi partai politik kepada Kemenkumhan. Tak lama kemudian pada tanggal 6 Juli 2011, seorang pendiri Nasdem, Sri Sultan Hamengkubuwono X menyatakan mengundurkan diri dari ormas tersebut. Hal itu dilakukannya karena kecewa Nasdem telah berubah menjadi partai politik dan berorientasi kekuasaaan. ”Betul saya keluar, karena Nasdem sudah menjadi partai. Kalau tidak kecewa, ya kita tidak keluar. Karena kita itu mengabdi bukan pada kekuasaan. Kalau politik kan pada kekuasaan, kalau ormas bukan,” ujar Sultan.
Pada tanggal 26 Juli 2011, Partai Nasdem resmi menjadi Parpol baru di Indonesia. Banyak pihak menduga Partai tersebut merupakan partai bentukan daripada Ormas Nasdem yang dibuat oleh Surya Paloh. Hanya saja Sekjen Ormas NasDem, Syamsul Maarif menyatakan, ”Kalaupun namanya persis sama, itu bukan Nasdem kami. Jadi yang mendirikan itu ya orang-orang partai Nasdem bukan kami. Kalau ada yang bilang partai Nasdem dibentuk oleh ormas Nasdem nggak pernah” katanya.
Kongres I Partai NasDem berlangsung 25-26 Januari 2013 di Jakarta. Kongres itu diikuti 66 orang mewakili 33 DPW, 994 orang mewakili 497 DPD, 9 orang mewakili Majelis Tinggi, dan 2 orang anggota Dewan Pakar. Kongres juga dihadiri 800 orang peninjau yang datang dari seluruh penjuru Indonesia.
Kongres itu, menetapkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem periode 2013-2018. Keputusan itu diambil pada sidang pleno pertama 25 Januari 2013. Sebelum Surya Paloh terpilih secara resmi menjadi Ketum, Partai NasDem lebih dulu dipimpin Patrice Rio sebagai ketua umum.