TERASKATA.COM, Palopo – Sejak Pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada, 3 September 2022 lalu, mahasiswa di Kota Palopo hingga saat ini melakukan aksi penolakan terhadap kebijakan Pemerintah Pusat tersebut.
Seperti yang terpantau Teraskata.com pada, Selasa (13/09/22), sebanyak 29 lembaga mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (Ampera) Kota Palopo melakukan demonstrasi dengan melakukan blokade Jl Trans Sulawesi tepatnya di Kelurahan Sampoddo, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo.
Akibat dari aksi blokade jalan utama tersebut menyebabkan kemacetan panjang. Menurut Jendral Lapangan (Jendlap), Ardi Dekal aksi yang dilakukan ini sebagai bentuk protes sekaligus penolakan terhadap kebijakan yang diambil oleh Jokowi-Ma’ruf dengan menaikkan harga BBM.
Pada aksi tersebut, Dekal menyampaikan sembilan tuntutan massa aksi yakni, menolak kenaikan BBM, berantas mafia migas, hapus keputusan menteri nomor 218 tahun 2022, copot Irjen dan BPH migas, revisi Perpres nomor 117 tahun 2021, tunda proyek strategis nasional, bangun industrialisasi nasional hingga aktifkan Satgas pengendalian inflasi.
Selanjutnya pada pukul 16.00 WITA, Wakil Ketua I DPRD Palopo, Abdul Salam menemui massa aksi untuk meminta membuka Jl Trans Sulawesi dan berusaha menerima aspirasi massa aksi.
Namun lobi yang dilakukan oleh Abdul Salam ditolak massa aksi karena ketidakhadiran Ketua DPRD Palopo, Nurhaenih yang disebut sedang berada di luar kota.
Hingga akhirnya pada pukul 20.00 WITA, Wakil Ketua II DPRD Palopo, Irvan Majid hadir untuk bersama Abdul Salam menandatangani petisi tuntutan massa aksi tersebut.
Massa aksi pun menerima kedua pimpinan DPRD Palopo untuk melakukan penandatangan petisi penolakan kenaikan harga BBM tersebut, namun pihak massa aksi tetap ngotot bertemu Ketua DPRD Palopo dan mengancam akan melakukan aksi kembali di depan Kantor DPRD Palopo, Selasa (14/09/22) besok.
“Besok kami lanjutkan aksi lagi di depan kantor DPRD Palopo, kami tidak akan berhenti hingga ketua DPRD Palopo hadir. Kami minta tandatangan dan menyatakan secara langsung penolakan kenaikan BBM. Jika tidak, aksi kami ini akan terus berlanjut,” tegas Dekal.(lia)