Aisyah Tiar Paparkan Konsep Hilirisasi Pertanian di Hadapan Mentan Amran

TERASKATA.COM, PALOPO – Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada 10 ribu petani dan pekebun se-Luwu Raya.

Pertani dan pekebun dari 4 Kabupaten/Kota yaitu Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur ini berbondong-bondong menghadiri kegiatan kementan yang dilaksanalan di lapangan pancasila, Kota Palopo, Sabtu 03 Januari 2024.

Dalam kegiatan bimtek ini, menariknya akademisi Universitas Al Azhar Indonesia asal Tana Luwu, Aisyah Tiar Arsyad mendapat kesempatan mengisi materi bimtek dihadapan 10 ribu petani dan pekebun se- Luwu Raya.

Aisya Tiar Arsyad mengatakan konsep hilirisasi hasil pertanian sangat tepat diterapkan kepada petani dan pekebun di Luwu Raya. Alasannya, komoditi hasil pertanian di Luwu Raya sangat melimpa dibeberapa jenis komoditi.

Diantaranya kata Aisyah seperti kakao, cengkeh, kopi, sagu dan lada. Menurutnya hasil pertanian ini sangat melimpah, hal itu terbukti di Sulawesi Selatan tercatat lima jenis komoditi ini masuk 10 besar provinsi penghasil terbesar jenis komiditi pertanian tersebut.

“Hililirisasi komoditi hasil pertanian ini sangat membantu para petani, karena konsep hilirisasi merupakan proses pengolahan bahan mentah menjadi bahan setengah jadi maupun bahan jadi. Artinya para petani bisa mendapatkan nilai tambah dan bernilai jual lebih tinggi,” kata Aisyah dihadapan Mentan, Amran Sulaiman.

Ia menjelaskan petani cenderung selesai tanam mereka hanya panen tidak berpikir untuk mengolah. Menurutnya Itulah yang harus dipikirkan kedepannya bagaimana petani juga bisa mengolah dan mengemas.

“Kalau bicara tentang keberlanjutan dan ketahanan pangan, kita harus bicara tentang tantangan yang ada. Apa itu, tentunya berhubungan dengan pasar, yaitu pasar ekonomi dunia,” sebut dia.

Olehnya itu dari sisi akademisi, putri pengusaha ternama Arsyad Kasmar ini ingin memberikan usulan dan saran kepada petani bahwa pentingnya petik, olah, kemas, dan jual. 

Menurut Aisya Tiar langkah pertama yang diharapkan adanyatempat pengolahan dan pengemasan di Luwu Raya. Hal itu dapat dilakukan oleh koperasi tani atau bumdes dan pihak swasta.

“Kedua kita harapkan pemerintah dapat memberikan kebijakan anggaran yang tentunya harapannya bisa menciptakan proses implan,” kata dia

Selanjutnya Aisyah Tiar membahas pentingnya infrastruktur tersebut diharapkan didampingi pelatihan SDM petani yang akan melibatkan secara kolaboratif dan gotong royong

“Biasanya petani bingung setelah mengolah dan mengemas mau dijual dimana. Inilah pentingnya pemasaran,” tandasnya.

Pada kegiatan kementan ini, Aisyah mendapat support dari Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman. 

Mentan Amran menyebutkan kenal baik dengan sosok Aisyah Tiar Arsyad. Menurutnya Aisyah merupakan akademisi Luwu Raya, yang berkipra di Ibukota Jakarta dan dekat dengan dirinya.

“Aisyah ini adek saya, saya titip dia. Senangkan saya, tolong bantua dia (Aisyah Arsyad,” tandas Mentan Amran.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *