DPPKB Gelar Rakor TPPPS 2025
TERASKATA.Com, Palopo – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPKB) menggelar rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan dan Pencegahan Stunting (TPPPS) Kota Palopo Tahun 2025 di Auditorium Sakotae, Jumat, (10/10/2025).
Rapat ini dihadiri Kepala BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan yang diwakili Ketua Tim Kerja BKKBN Sulawesi Selatan, Siti Zulfiani.
Hadir juga Wakil Walikota Palopo selaku ketua TPPPS Kota Palopo, Akhmad Syarifuddin, Kepala DPKB Palopo, Samsir, Kepala Bappeda Palopo, Asmuradi Budi, Kepala Badan Amil Zakat (Baznas) Kota Palopo, As’ad Syam. Termasuk para camat, Kepala Puskesmas se Kota Palopo, dan anggota TPPPS se Kota Palopo.
Kepala DPKB Palopo, Samsil, dalam laporannya, menyebut, stunting merupakan strategis nasional yang berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan.
Dia menyebut, stunting tidak hanya berdampak pada fisik anak, tetapi juga pada kecerdasan dan produktivitas anak.
“Upaya penurunan dan pencegahan stunting menjadi prioritas pembangunan sejalan dengan Asta Cita ke-4 Presiden RI Prabowo Subianto, yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta peran perempuan pemuda, dan penyandang disabilitas,” kata Samsil.
Adapun maksud dan tujuan diadakan rapat koordinasi TPPPS Kota Palopo Tahun 2025, kata Samsil, untuk meningkatkan koordinasi lintas sektor dalam upaya percepatan penurunan dan pencegahan stunting di Kota Palopo, menyamakan persepsi dan strategi antar pemangku kepentingan berdasarkan data terkini terkait prevelansi stunting, serta mendorong komitmen bersama dalam memperkuat intervensi gizi spesifik dan sensitif secara terpadu, terencana, dan berkelanjutan.
“Tujuan akhir dari kegiatan ini terlaksananya adalah kolaborasi lintas sektor sebagai wujud nyata pelaksanaan Asta Cita ke-4 Presiden Prabowo Subianto, yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia sejak dini, mulai dari ibu hamil, balita hingga remaja putri sebagai calon ibu masa depan,” katanya.
Sementara itu, Wakil Walikota Palopo selaku ketua TPPPS Kota Palopo, Dr Akhmad Syarifuddin mengatakan, berdasarkan hasil Survey Status Gizi Nasional (SSGI) tahun 2024, prevelansi stunting Kota Palopo tercatat sebesar 22,8%.
Angka ini masih jauh dari target nasional, yaitu 14%. “Tentu ini menjadi PR kita kedepan, bagaimana angka stunting kita tekan sesuai dengan target kita menjadi zero stunting,” katanya.
Dikatakan Akhmad Syarifuddin, Kota Palopo terus berkomitmen memperkuat berbagai intervensi gizi spesifik dan sensitif, mulai dari peningkatan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan balita.
Diketahui, dalam kegiatan tersebut, Baznas Kota Palopo menyerahkan bantuan susu dan sembako kepada TPPPS untuk disalurkan kepada masyarakat target penanganan stunting di Kota Palopo.
Menurut Ome, begitu Akhmad Syarifuddin akrab disapa, bantuan dari Baznas tersebut digunakan baik dan tepat sasaran untuk target penanganan stunting di Kota Palopo.
“Mari kita jadikan penurunan stunting ini sebagai gerakan nurani, gerakan hati, dan gerakan gotong royong. Gerakan yang berangkat dari kepedulian kepada ibu hamil, balita, dan remaja putri karena merekalah generasi emas Palopo dan Indonesia masa depan,” pesan Ome.
Sementara itu, mewakili Kepala BKKBN Sulsel, Ketua Tim Kerja BKKBN Sulawesi Selatan, Siti Zulfiani dalam sambutannya mengapresiasi jajaran Pemkot Palopo dalam penanganan dan pencegahan stunting di Kota Palopo.
Pemkot Palopo melalui instansi terkait, salah satunya DPKB telah banyak menghasilkan capaian-capaian yang tinggi dalam mengatasi kasus stunting.
“Saya sangat senang berkat komitmen dan kolaborasi di Kota Palopo, terus terang saya laporkan kepada Bapak Wakil Walikota Palopo bahwa capaian – capaian untuk program bangga kencana di Kota Palopo, Alhamdulillah sesuai dengan target,” katanya.
Siti Zulfiani juga mengatakan, pihaknya menyambut positif permintaan Wakil Walikota Palopo selaku ketua TPPPS agar kegiatan BKKBN Sulsel dipusatkan di Kota Palopo.
“Insya Allah, kami bisa kami realisasikan. Dan kedepan kami akan perhatikan Kota Palopo terkait penanganan stunting,” katanya. (advertorial)
Tinggalkan Balasan