Dua Periode Oposisi, Kini Target Menang Hattrick
Megawati Sukarnoputri kemudian mengubah nama PDI menjadi PDI Perjuangan pada 1 Februari 1999 agar dapat mengikuti pemilu. Nama tersebut disahkan oleh Notaris Rahmat Syamsul Rizal dan kemudian dideklarasikan pada 14 Februari 1999 di Istora Senayan, Jakarta.
Pada pemilu 1999 PDI di bawah Budi Hardjono dan PDI Perjuangan dibawah kepemimpinan Megawati ikut dalam Pemilu. Hasilnya, PDI Budi Hardjono kalah telak, sementara PDIP memenangkan cukup banyak suara, meskipun tidak cukup untuk menjadikannya pemenang mutlak pemilu itu. PDIP berhasil mengumpulkan 35.689.073 (33,74%) dengan 153 (33%) kursi di parlemen saat itu.
Karena aturan electoral treshold 3% dari jumlah pemilih, maka PDI dibawah Budi Hardjono mengubah nama menjadi Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) di bawah pimpinan Dimmy Haryanto.
Pasca Pemilu PDIP langsung menggelar Kongres I pada 27 Maret-1 April 2000 di Hotel Patra Jasa, Semarang, Jawa Tengah. Kongres tersebut menghasilkan keputusan Megawati sebagai Ketum DPP PDIP periode 2000-2005. Sejak saat itu, Megawati tak pernah tergantikan sebagai Ketum PDIP hingga saat ini.
Pada pemilu 2004, suara PDIP mengalamai penurunan yang cukup signifikan. PDIP hanya meraih 21.026.629 (18,53%) suara dengan totoal 109 (19,82%) kursi di DPR. ia kehilangan 44 kursi. Perolehan suara PDIP kembalo merosot pada pemilu 2009. Mereka hasru ikhlas kehilangan 14 kursi di Senayan. Ia hanya mengoleksi 14.600.091 (14,03%) suara dengan jumlah kursi 95 (16,96%). Dua periode partai ini puasa dan mengambil sikap sebagai oposisi pemerintah yang saat itu dijabat oleh Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden.
10 tahun menjadi oposisi, PDIP kemudian memaksimalkan pergerakannya menjelang pemilu 2014. Alhasil partai ini kemudian keluar sebagai pemenang pemilu saat itu. Ia berhasil mengoleksi 23.681.471 (18,95% suara dengan total kursi di DPR RI sebanyak
109 (19,46%). Sebagai pemenang Pemilu, PDIP kemudian Pede mengusung Kader terbaiknya, Joko Widodo untuk maju bertarung di Pilpres. Hasilnya, pilpres dimenangkan Jokowi yang saat itu menggandeng Jusuf Kalla sebagai Calon wakil presiden periode 2014-2019.
Sebagai partai penguasa, PDIP tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk kembali memenangkan pemilu 2019. Hasilnya, pada pemilu 2019 PDIP kembali keluar sebagai pemenang pemilu setelah mengumpulkan 27.053.961 (19,33%) suara. Dengan jumlah kursi di DPR sebanyak 128 (22,26%) kursi.
Pada pemilu 2024 mendatang PDIP bertekad untuk meraih hattrick. Ia menargetkan untuk kembali memenangkan pemilu dan juga memenangkan Pilpres 2024 dengan mengusung kadernya, Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. (udi)
Tinggalkan Balasan