RSUD Sawerigading Peringati HANI 2024

TERASKATA.Com, Palopo – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawerigading Kota Palopo kolaborasi Satgas Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dan Tim PKRS menggelar sosialisasi Narkotika dalam rangka memperingati puncak Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tahun 2024.

Sosialisasi tersebut dibuka dan di hadiri Direktur Pelayanan RSUD Sawerigading Palopo, dr. Erick Gamaliel Amba, M.Kes., Sp.OT, AIFO-K yang di wakili oleh dr. Ria Anbar Baya, Sp. ORT.

Menghadirkan pemateri yang juga merupakan Satgas P4GN RSUD Sawerigading sekaligus bertugas di BNN Palopo dalam penanganan anti Narkoba antara lain dr. Hasriati Tahir dan Mansyur Said, S.Psi.

Sosialisasi tersebut di ikuti karyawan, petugas medis RSUD Sawerigading yang di gelar di ruang aula pertemuan RSUD Sawerigading Palopo, Rabu 26 Juni 2024.

dr. Ria Anbar Baya, Sp. ORT dalam sambutannya mewakili perwakilan Direktur RSUD Sawerigading Palopo mengatakan mendukung program pemerintah tentang Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba sebagaimana tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2020

“Mendukung penuh kegiatan sosialisasi yang di laksanakan di RSUD Sawerigading yang bertujuan agar seluruh petugas kesehatan mendapatkan pemahaman dan pengetahuan lebih mendalam mengenai dampak buruk penyalahgunaan narkoba,” kata dr. Ria Anbar Baya.

Lanjut dr. Ria Anbar Baya, cara pencegahan hingga bagaimana penanganannya, dengan dibekali ilmu tersebut dapat memberikan edukasi dan informasi ke masyarakat, sehingga dapat tercapai Indonesia bebas narkoba.

“Semoga kita semua yang hadir pada sosialisasi ini semakin aware dengan bahaya penyalahgunaan narkotika baik di lingkungan kantor maupun lingkungan keluarga dan lingkungan sosial,” harap Dokter Spesialis Ortodonti itu.

Sementara itu, dr. Hasriati Tahir dalam materinya menyampaikan apa itu Narkotika, jenis-jenis Narkotika dan efek kesehatan penyalahgunaan Narkotika

“Narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang,” kata dr. Hasriati Tahir

Lanjut dr. Hasriati Tahir, menurut UU tentang Narkotika, jenisnya dibagi menjadi menjadi 3 golongan berdasarkan pada risiko ketergantungan.

“Narkotika golongan 1 seperti ganja, opium, dan tanaman koka, sementara narkotika golongan 2 bisa dimanfaatkan untuk pengobatan asalkan sesuai dengan resep dokter. Jenis dari golongan ini kurang lebih ada 85 jenis, beberapa diantaranya seperti Morfin, Alfaprodina, dan lain-lain. Golongan 2 juga berpotensi tinggi menimbulkan ketergantungan dan yang terakhir, narkotika golongan 3 memiliki risiko ketergantungan yang cukup ringan dan banyak dimanfaatkan untuk pengobatan serta terapi,” jelas dr. Hasriati Tahir

dr. Hasriati Tahir menjelaskan beberapa jenis narkoba yang bisa didapatkan secara alami namun ada juga yang dibuat melalui proses kimia. Jika berdasarkan pada bahan pembuatnya, jenis-jenis narkotika tersebut di antaranya adalah.

“Narkotika Jenis Sintetis, Narkotika Jenis Semi Sintetis dan Narkotika Jenis Alami contohnya Ganja dan Koka ini Narkotika yang bersifat alami dan langsung bisa digunakan melalui proses sederhana,” jelasnya.

dr. Hasriati Tahir berpesan, yang bisa kita lakukan untuk mencegah keluarga dari penggunaan Narkotika dan kalangan generasi muda diperlukan peran dan sinergi yang kuat semua pihak.

“Bahkan, dalam mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba disini peran keluarga terutama orang tua lah yang sangat penting dalam memberikan edukasi serta pemahaman kepada anaknya,” pesan dr. Hasriati Tahir.

Senada, Mansyur Said, S.Psi dalam materinya membahas Narkoba mempengaruhi kondisi kejiwaan/psikologi seseorang (pikiran, perasaan, perilaku serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi

Mansyur Said, S.Psi menjelaskan penggunaan narkoba memiliki banyak bahaya dan dampak negatif yang serius, baik bagi individu yang menggunakannya maupun masyarakat secara keseluruhan.

“Bahaya yang terkait dengan penyalahgunaan narkoba antara lain, kesehatan fisik, kesehatan mental, Ketergantungan dan Penyalahgunaan, Gangguan Sosial dan Ekonomi dan terakhir Risiko Kehidupan dan Kriminalitas,” jelas Sarjana Psikolog ini.

Terakhir, Mansyur Said memberikan tips menghindarkan diri dari narkoba, salah satunya meningkatkan Iman dan Taqwa, berani berkata tidak apabila ditawari narkoba.

“Hati-hati dalam memilih teman, mengisi waktu luang untuk hal-hal yang positif,” pesan Mansyur Said. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *