Reses, Fadriaty Dengar Curhatan Masyarakat Kerap Kena Banjir di Desa Botta

TERASKATA.COM, Suli – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Fadriaty As, menggelar reses.

Reses dan silaturahmi masa persidangan ke II tahun sidang 2023 – 2024 ini berlangsung di Desa Botta, Kecamatan Suli, Luwu, Sabtu (3/2/2024).

Dalam sambutannya, Kepala Desa Botta, Wardani, mengutarakan jika Enceng sapaan akrab Fadriaty cukup peka selama duduk di kursi perwakilan rakyat.

“Reses ini berlangsung atas permintaan masyarakat melalui koordinator desa ibu dewan. Selama menjabat, ibu Fadriaty perhatian untuk membangun Desa Botta,” katanya.

Lanjut Wardani, tanpa diminta Fadriaty selalu memberikan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat Botta, dan juga selalu mengupayakan yang terbaik buat Luwu.

Reses ini adalah masa di mana seluruh anggota dewan melakukan kunjungan kerja atau bekerja di luar kantor.

Masa ini seluruh anggota DPRD Sulsel kembali ke daerah pemilihan masing masing ketemu dengan konstituennya.

Sementara masyarakat diwakili oleh Ketua BPD Desa Botta, M Jafar, meminta pembangunan pagas madrasah dan jembatan gantung yang berada di desa tersebut.

Di mana jambatan gantung dimaksud merupakan akses utama masyarakat sekitar 30 kepala keluarga yang tinggal di seberang sungai.

Namun jika air di sungai meluap, jembatan gantung tersebut tidak bisa dilintasi dan nasib 30 kk tersebut terisolir.

Senada dengan hal tersebut, Hartono, juga meminta kepada Fadriaty agar disampaikan ke pemerintah untuk menanggul sungai.

“Kalau bisa bu sungai itu ditanggul, karena kalau air besar kita pasti kena banjir. Dan ada jalan pas tikungan itu pasti tergenang, tidak main main ketinggian air di situ bisa sampai dua meter,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Fadriaty akan mengkoordinasikan permasalahan masyarakat ke pemerintah kabupaten.

Sebab, seluruh keluhan masyarakat yang diutarakan dalam reses masuk dalam kewenangan dan kebijakan Pemerintah Kabupaten Luwu.

“Untuk seluruh permintaan dan permasalahan masyarakat saya tampung dulu. Nanti saya akan kordinasikan ke tingkat kabupaten yang memiliki wewenang atas itu,” jelasnya.

Untuk desa Botta sendiri, Fadriaty sudah memberikan beberapa bantuan dan program anatara lain bantuan kursi, handtraktor, dan juga jalan tani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *