Belajar dari Pilkada 2013, Dewan Pers Tegaskan Media Harus Bekerja Profesional

MAKASSAR – Dewan Pers mengungkapkan penyebab kisruh pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2013 di Kota Palopo. Hal itu disampaikan Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers, Yadi H Hendriana pada Workshop Peliputan Pemilu Tahun 2024 di Ballroom Swiss-Belhotel, Kota Makassar, Jumat (28/7/2023).

Yadi mengingatkan kepada Jurnalis di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) betapa pentingnya menjunjung etika dan bekerja secara benar dalam melakukan peliputan.

Menurut Yadi, pihaknya telah melakukan investigasi terkait kejadian pembakaran kantor media dan sejumlah kantor pemerintahan. Hal itu disebabkan karena proses pemberitaan yang tidak baik dan tidak menjunjung kode etik jurnalistik.

“Di sini saya mau flashback pada tahun 2013 rekan-rekan kita yang ada di Palopo, di situ ada pembakaran yang dilakukan oleh masyarakat terhadap kantor media dan sejumlah kantor pemerintahan. Kita sudah cek dan melihat memang terjadi karena proses pemberitaan yang tidak baik dan tidak menjunjung kode etik dan ini perlu kita garis bawahi,” kata Yadi.

Untuk itu, Dewan Pers mendorong penerapan jurnalisme positif pada peliputan Pemilu tahun 2024. Pihaknya berharap seluruh media dan jurnalis bisa menerapkan jurnalisme positif agar konflik di tahun politik seperti saat ini tidak terulang kembali.

Gerakan jurnalisme positif ini diserukan oleh mantan Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Pers Periode 2016-2019, Imam Wahyudi.

“Dalam melakukan peliputan termasuk peliputan pada Pemilu 2024 nanti utamakan penerapan jurnalisme positif dengan mengedepankan solusi ketimbang membuat berita yang dapat memunculkan konflik pada masyarakat,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *